Apa Saja Social Media Immersive Learning, Instagram Termasuk

Apa Saja Social Media Immersive Learning, Instagram Termasuk?

Apa Saja Social Media Immersive Learning, Instagram Termasuk

Social Media Immersive LearningImmersive learning adalah metode pembelajaran yang dirancang menggunakan berbagai elemen multimedia dalam ruang lingkup virtual. Metode seperti ini banyak diterapkan oleh institusi pendidikan di berbagai negara terlebih setelah adanya pandemi Covid-19. Immersive learning memberikan penggunanya banyak keuntungan.

Salah satunya adalah materi yang disampaikan akan lebih mudah untuk dipahami dan juga suasana belajar menjadi lebih menyenangkan. Sobat Arunews sendiri bisa memahami lebih dalam tentang immersive learning ini di artikel sebelumnya pada link di bawah ini;

Baca Juga: Apa itu Immersive Learning dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Lalu apakah immersive learning hanya bisa dilakukan dalam bidang pendidikan saja?. Nyatanya tidak demikian. Berdasarkan definisi dari immersive learning yang tidak terbatas pada bidang tertentu, kita dapat memahami bahwa immersive learning juga bisa dilakukan di bidang lain. Salah satunya adalah sosial media.

Sosial media adalah media untuk bersosialisasi satu sama lain di dalam jaringan internet atau online. Tanpa adanya batas ruang dan juga waktu. Konsep yang ditawarkan oleh berbagai aplikasi sosial media sekarang ini, sudah cukup untuk pengajar menghadirkan konsep immersive learning dalam skala kecil.

Tapi, apa jadinya jika sosial media yang sekarang ini kita kenal, juga menghadirkan konsep immersive learning dalam skala yang lebih besar lagi?. Inilah yang coba dikembangkan oleh Instagram, salah satu perusahaan sosial media terbesar di dunia.

Instagram Sebagai Social Media Immersive Learning

Sosial Media Immersive Learning
Sumber: Instagram @arutalaid

Instagram adalah satu sosial media yang saat ini paling banyak mengalami perubahan fitur di dalamnya. Gebrakan yang dilakukan oleh Adam Mosseri sebagai CEO Instagram, mampu menjadikan Instagram untuk dapat terus bersaing dengan TikTok. Inovasi-inovasi terbaru ini bahwa menutup stigma Instagram yang dianggap tidak ramah dengan kreator konten kecil.

Mereka bahkan sudah merilis dan akan merilis berbagai fitur terbaru di dalam sosial medianya. Dalam salah satunya adalah dengan akan coba berkolaborasi memanfaatkan teknologi immersive.

Dilansir dari Socialmediatoday.com, Instagram akan merilis fitur Augmented Reality dan juga Ads Interactive. Bukan hanya itu, Instagram juga akan merilis beberapa fitur baru berbasis immersive technology seperti 3D post, NFT art, dan lain-lain di tahun 2023.

Inovasi yang dilakukan oleh Instagram sebagai bagian dari Meta ini bertujuan untuk membantu kreator konten untuk lebih mengenal Metaverse.

Meskipun Instagram tidak mengklaim diri sebagai social media immersive learning, tetapi jelas perubahan yang akan diberikan ini akan membuka peluang ke arah tersebut.

Contoh Lain

Hub Mozilla
Sumber: Hub Mozilla

Sebenarnya jauh sebelum Instagram, Mozilla perusahaan browser yang kerap dikatakan sebagai saingan Google Chrome telah mengembangkan konsep sosial media immersive learning terlebih dahulu. Mereka menciptakan sebuah website menggunakan WebXR (Mozilla Hub), yang memungkinkan pengguna terhubung dalam ruang virtual online tanpa menginstal perangkat lunak yang terpisah.

Di dalamnya, Sobat Arunews bisa merasakan suasana ruang virtual layaknya dunia nyata bahkan dari segi audio. Semakin jauh objek di dalam ruang virtual tersebut, maka semakin kecil suara yang dapat Sobat Arunews dengan darinya. Hal ini disebabkan karena adanya penggunaan audio Ambisonics.

Setiap ruangan yang didalamnya memiliki link tersendiri yang dapat dibagikan ke pengguna sosial Facebook, Instagram dan juga Twitter.

Selain, Mozilla Hub, sosial media immersive learning juga dapat kita sematkan bersama pada produk ARUMEET milik Arutala, Jasa Pembuatan AR/VR Terbaik.

ARUMEET adalah sejenis virtual office yang memungkinkan orang-orang untuk saling terlibat satu sama lain melalui avatar. Avatar ini sendiri bisa disesuaikan oleh pengguna, mulai dari penampilan rambutnya, kulit, jenis kelamin dan juga pakaian yang dikenakan.

Di dalamnya, Sobat Arunews bisa melakukan berbagai aktivitas yang ada di dunia nyata, mulai dari berjalan bersama, berjabat tangan, dan bahkan melakukan pelatihan keterampilan.

Baca Juga: Apa Saja Kelebihan ARUMEET sebagai Virtual Office

Contoh lainnya, ada pada laman display.land dan Google Poli. Sayangnya, kedua layanan sosial media immersive learning telah lama tidak diperbarui. Display Land resmi berhenti pada 11 Agustus 2020, sedangkan Google Poli resmi dihentikan pada 30 Juni 2021.