
Produk Vr dalam Penerbangan – Virtual Reality menjadi salah satu teknologi yang perkembangannya sangat pesat sekarang ini. Dari yang awalnya hanya ditujukan sebagai program Peta Bioskop Aspen oleh MIT di tahun 1977, hingga menjadi media konser virtual Justin Bieber pada akhir tahun 2021 lalu.
Uniknya, konsep Virtual Reality seperti sekarang ini tidak akan hadir jika bukan karena konsep pengembangan praktik fotografi dan juga penemuan stereoskop pertama dari tahun 1838.
Konsep pengembangan stereoskop menuju virtual reality kian terasa seabad kemudian, yakni tahun 1956 ketika Morton Heilig menciptakan simulasi Sensorama. Simulasi Sensorama inilah yang dapat membuat penggunanya merasakan suasana perkotaan bagaikan sedang menaiki sepeda motor.
Istilah virtual reality sendiri baru dipopulerkan di tahun 1980 oleh Jaron Lanier. Semenjak itu mulai banyak produk-produk virtual reality yang bermunculan.
Contoh Produk VR dalam Penerbangan
Mulai dari produk virtual reality untuk gaming, pendidikan dan juga simulasi latihan kendaraan. Untuk yang terakhir, mungkin akan sering Sobat Arunews jumpai pada kendaraan bertenaga besar seperti pesawat, yang memang tidak bisa sembarangan untuk dikemudikan.
Baca Juga: Contoh Penggunaan Virtual Reality untuk Program Fitness
Perkembangan produk VR dalam penerbangan ini telah banyak dilakukan institusi teknologi ternama. Salah satunya adalah Eastern Kentucky University. Mereka telah memasang perangkat simulasi penerbangan profesional 2D menggunakan VR untuk program penerbangan.

Perangkat tersebut dilengkapi dengan komputer Alienware, monitor 43 inci, yoke kontrol, kontrol daya, pedal karet, kacamata VR, dan juga perangkat lunak X-plane 11.
Contoh lain, adalah apa yang dilakukan oleh penerbangan ternama dunia bernama Emirates. Berbeda dengan Eastern Kentucky University yang menawarkan pengalaman untuk dapat mengendarai pesawat, Emirates menyediakan virtual reality untuk penumpang dapat menikmati First Class Suite.
Dengan VR ini juga, penumpang dapat menjelajah Lounge Pesawat A380. VR ini sendiri tersedia di laman resmi Emirates.com dan juga di Oculus Store untuk pengguna Oculus Rift.

Peningkatan pelayanan penumpang yang dilakukan oleh Emirates ini juga dilakukan sebelumnya oleh Garuda Indonesia. Melalui fitur In-flight Virtual Reality sebagai sarana hiburan untuk penumpang kelas bisnis.
Penggunaan Virtual Reality dalam penerbangan sendiri tidak hanya mencakup teknologi pesawat konvensional. Tetapi juga untuk jenis pesawat anti mainstream seperti pesawat drone.
Salah satu perusahaan besar yang menggunakan Virtual Reality untuk pesawat Drone mereka adalah FROGS Indonesia. Bersama dengan Arutala, FROGS Indonesia menjadi lebih mudah memperkenalkan produk mereka yang bernama FROGS Drone Passenger.
FROGS Indonesia, Perusahaan Drone Penumpang Pertama di Indonesia

FROGS Indonesia adalah perusahaan drone penumpang pertama yang ada di Indonesia. 4 tahun sebelumnya, tepatnya di tahun 2018, FROGS Indonesia juga menjadi industri startup drone komersial pertama yang ada di Asia Tenggara.
Perusahaan ini sendiri didirikan oleh UMG, konglomerat asal Myanmar yang sudah memiliki lebih dari 3000 karyawan di Eropa dan ASEAN.
Latar belakang lahirnya FROGS Indonesia ini didasari atas banyaknya permasalahan transportasi seperti kemacetan, polusi udara, serta kinerja petani yang makin tertinggal.
Berbasis di Yogyakarta, FROGS Indonesia sukses menghasilkan inovasi terbaru dengan hadirkan Passenger Drone Frogs 282. Inovasi baru mereka inilah yang menasbihkan FROGS Indonesia sebagai satu-satu perusahaan di Indonesia yang berhasil membuat Drone Passenger.
Selain Drone Passenger, FROGS Indonesia juga sukses memproduksi Sprayer Drone, Surveillance Drone, dan juga Cargo Drone.
Sukses FROGS Indonesia ini juga kian nyata terasa setelah mereka mendapatkan penghargaan Best Newcomer dalam ajang Rice Bowl Startup Award di 10 negara di Asean yang diadakan oleh The New Entrepreneur Foundation tahun 2019.
Masalah Pengenalan Produk Drone Passenger

Sama seperti perusahaan lainnya, FROGS Indonesia juga sempat mengalami kesulitan dalam memperkenalkan produk mereka. Terlebih jika mereka diharuskan untuk melakukan presentasi produk ke publik saat produk tersebut masih dalam tahap pengembangan.
Risiko produk mengalami kecacatan ketika di bawa ke berbagai tempat presentasi tentunya harus dimaklumi oleh tim. Butuh pengawasan yang ketat ketika produk tersebut di bawa, bahkan meski itu hanya prototipe sekalipun.
Sama halnya ketika FROGS Indonesia mengikuti pameran, karena butuh ruang transportasi yang besar dan aman dari “jangkauan tangan” pengunjung.
Arutala Hadir Sebagai Partner yang Memberi Solusi

Untuk mengatasi masalah tersebut, FROGS Indonesia dengan bijak menggunakan teknologi virtual reality.
Manfaat virtual reality yang mampu mengurangi biaya operasional transfer produk ke tempat pameran serta memudahkan tim untuk memperkenalkan produk tanpa harus membawa prototipe yang berat benar-benar dirasakan oleh FROGS Indonesia.
Terlebih mereka memilih Arutala sebagai partner bisnis mereka dalam upaya mempromosikan Frogs Drone Passenger.
Tim dari Arutala mampu mendemonstrasikan kelebihan yang dimiliki oleh FROGS Drone Passenger dalam bentuk virtual reality dengan baik.
Kreasi virtual reality yang diciptakan oleh tim Arutala ini benar-benar memudahkan tim untuk melihat drone lebih dekat, serta merasakan pengalaman terbang yang lebih aman dan interaktif.
VR Frogs Drone Passenger, Contoh Inovasi VR Arutala dalam Penerbangan

Selain manfaat di atas, pengguna juga bisa mendapatkan data-data penerbangan drone secara lebih terperinci. Mulai dari data status terbang, seperti ketinggian, kecepatan, dan juga tujuan dengan melihat kokpit.
Fitur yang diberikan oleh Tim Arutala pun dapat dikustomisasi dan menyesuaikan lingkungan baru yang ada.
FROGS Indonesia telah membuktikan kualitas Arutala sebagai agen terbaik untuk Jasa Pembuatan Virtual Reality. Apabila Sobat Arunews berminat mendapatkan pelayanan terbaik di bidang pengembangan virtual reality seperti yang didapatkan oleh FROGS Indonesia, hubungi segera nomor WhatsApp 62811-757-8080