Peluang Bisnis Digital di Era Metaverse

Bagaimana Peluang Bisnis Digital di Era Metaverse?

Peluang Bisnis Digital di Era Metaverse

Peluang Bisnis Era MetaverseMetaverse adalah istilah yang dipopulerkan oleh perusahaan sosial media ternama dunia, yakni Facebook. Istilah ini kembali dipopulerkan oleh Facebook setelah sebelumnya Mark Zuckerberg, CEO daripada Facebook mengganti nama perusahaannya menjadi Meta Platform.inc

Metaverse sendiri bukanlah istilah baru, melainkan istilah lama yang diperkenalkan oleh Neal Stephenson di dalam novelnya yang berjudul Snow Crash 1992.

Metaverse mengacu pada dunia virtual 3D yang dihuni oleh avatar dari orang sungguhan. Mudahnya, kita dapat memahami bahwa metaverse adalah internet yang diakses dengan bentuk 3D.

Metaverse memberikan kita sebuah pengalaman komunikasi yang baru dalam hubungan jarak jauh. Di dalamnya kita dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang normalnya dilakukan di dunia nyata. Seperti bermain, bekerja, dan komunikasi dengan orang lain dalam bentuk avatar mereka.

Hadirnya Metaverse jelas memberikan harapan baru bagi pebisnis digital untuk meningkatkan brand awareness mereka. Dari data Katadata.co.id, pemasaran digital jadi aktivitas terbesar pebisnis di dalam internet. Hampir 63,53% penggunaan internet oleh pebisnis dilakukan pada sektor tersebut.

Jumlah penggunaan internet daripada pebisnis untuk sektor pemasaran yang begitu besar, tentunya menuntut mereka untuk terus lakukan inovasi. Hal ini penting demi bisnis yang dapat memenangkan persaingan brand positioning.

Dengan adanya Metaverse, opsi inovasi dalam pemasaran digital jelas terbuka lebar. Bahkan banyak prediksi yang mengatakan bahwa Metaverse akan jadi trend bisnis di masa depan.

Prediksi Era Metaverse

Bisnis Ala Metaverse
Sumber: Newyorker.com

Dengan Meta Platform sebagai pemain besar di area Metaverse, tentunya akan memudahkan bisnis ini untuk terus berkembang. Beberapa dari Sobat Arunews mungkin sudah sering menemukan berbagai iklan yang muncul di beranda Facebook ataupun Instagram tentang Metaverse.

Dijalankan iklan Metaverse ini, jelas akan menjadikan Metaverse mudah diingat oleh audiensnya. Belum lagi banyak perusahaan-perusahaan besar dunia seperti Microsoft, Nvidia, Apple, dan juga Google yang berinvestasi di Metaverse.

Matthew Ball, CEO daripada Epyllion dan juga mantan kepala strategi global untuk Amazon Studios, mengungkapkan bahwa Metaverse akan meraih kejayaan di sektor bisnis, terutama bisnis game.

Riset dari Gartner bahkan berani mengatakan bahwa seperempat dunia akan menghabiskan setidaknya satu jam per hari untuk menggunakan Metaverse dan juga 30% organisasi akan menggunakannya untuk keperluan promosi.

Contoh nyata bentuk keberhasilan Metaverse di dalam bisnis adalah perusahaan Saldana, Spanyol, yang berhasil membuat aplikasi pembelajaran dengan konsep AR (Augmented Reality). Adanya aplikasi tersebut membuat penjualan meningkat menjadi 600%.

Hal ini juga terjadi pada perusahaan Vietnam, Dutch Lady yang berhasil tingkatkan penjualan produk menjadi 19% dengan AR Metaverse.

Prediksi PwC mengatakan bahwa adanya Metaverse mampu meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto) global menjadi U$ 1.4 triliun di tahun 2030. Di tahun itu juga, diprediksi bahwa akan terbuka 23,3 juta lapangan pekerjaan baru.

Prediksi ini juga didukung oleh temuan dari Statista, yang mengatakan bahwa 52% responden mereka ingin menggunakan Metaverse untuk dapatkan pengalaman bekerja di ruang kerja virtual.

Sektor Bisnis yang Memiliki Peluang Besar di Era Metaverse

Ada banyak sektor bisnis yang sebenarnya memiliki peluang besar dengan hadirnya Metaverse. Tapi, di sini Min Aru hanya akan memberikan penjelasan pada 5 sektor bisnis yang memiliki peluang terbesar. 5 sektor bisnis adalah sektor game, periklanan, seni dan hiburan, pendidikan, dan juga investasi kripto.

1. Game

Yang pertama adalah game. Persis seperti apa yang dikatakan oleh Matthew Ball sebelumnya, game menjadi sektor bisnis yang peluangnya sangat menjanjikan di era metaverse.

Belum lagi game di era metaverse semakin kental konsep P2E (Play to Earn) atau dapatkan uang sambil bermain game.

Konsep game seperti ini sendiri dapat dikatakan sebagai konsep GameFi, di mana daya tarik utamanya adalah P2E.

Contohnya game Axie Infinity. Keunggulan dari bisnis game ini adalah memungkinkan pemain untuk dapatkan passive income dari protokol DeFi layaknya staking, yield farming, dan juga liquidity mining. Contoh lainnya bisa Sobat Arunnews lihat game RPG Iluvium.

Game Iluvium sendiri memiliki konsep yang unik, di mana player diharuskan untuk mendapatkan makhluk spesial Iluvials yang nantinya akan menjadi NFT yang bisa diperdagangkan.

2. Periklanan

Selanjutnya adalah bidang periklanan. Hadirnya Metaverse tentu akan memudahkan pebisnis guna dapat memasarkan produk mereka lebih kreatif lagi.

Hal inilah yang dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan besar ternama dunia, seperti IKEA. Di mana mereka memperkenalkan produk-produk furniture mereka melalui aplikasi Augmented Reality.

Perusahaan seperti Walmart bahkan melibatkan penggunaan virtual reality untuk melatih karyawannya dalam menghadapi situasi genting, seperti Black Friday.

Ada juga inovasi dari Uniqlo yang memungkinkan penggunanya untuk dapat mengenakan pakaian yang diinginkan di toko tanpa harus masuk ke dalam fit room.

3. Seni dan Hiburan

Awal tahun 2022, kita sempat dihebohkan dengan kehadiran Ghozali yang sukses berkat NFT foto selfienya selama 4 tahun konsisten. Fenomena Ghozali kemudian membuka pintu untuk seniman lain agar lebih mudah memasarkan karya mereka dengan harga yang pantas.

Karya seni yang paling banyak diburu sebagai NFT sendiri adalah Bored Ape NFT. Dimana pada pertengahan tahun, harganya berkisar di angka US$ 50 atau sekitar Rp.715.000.

4. Pendidikan

Di nomor 4, adalah bidang pendidikan. Ya, adanya pandemi Covid-19 yang terjadi 2 tahun belakangan ini, menjadikan kita sadar akan pentingnya inovasi metode belajar mengejar yang lebih nyaman serta lebih inovatif.

Metode pembelajaran seperti ini sendiri biasa disebut dengan immersive learning. Arutala sebagai salah satu perusahaan pioneer AR/VR Indonesia juga telah banyak memberikan dedikasi mereka untuk metode immersive learning.

Salah satu inovasi mereka untuk bidang ini adalah ARTDA 1.0. ARTDA adalah singkatan dari Augmented Reality Tembang Dolanan Anak. Sobat Arunews bisa membaca ulasan lengkap tentang ARTDA pada link artikel di bawah ini;

Baca Juga: Produk Immersive Learning ARTDA 1.0

5. Investasi Kripto

Terakhir, peluang bisnis era metaverse terbesar jatuh kepada investasi kripto. Kripto atau Cryptocurrency adalah mata uang digital yang tidak tersedia dalam bentuk fisik, namun bernilai, dan transaksinya tercatat dalam blockchain.