
Headset VR berukuran kecil – Virtual reality adalah teknologi yang memungkinkan penggunanya untuk dapat berinteraksi di dalam dunia virtual layaknya di dunia nyata. Bahkan kegiatan di dunia nyata dapat dilakukan di dunia virtual tanpa adanya batas jarak, ruang dan waktu.
Virtual reality ini digadang-gadang sebagai bagian penting dari industri teknologi di masa depan. Bahkan Bill Gates pernah mengatakan bahwa virtual reality dan augmented reality dalam konsep metaverse akan memuluskan prediksinya pada dunia kerja yang dilakukan serba digital dari rumah (WFH).
Dalam proses pengembangan virtual reality terdapat berbagai komponen penting yang tidak boleh dilupakan. Bagian tersebut adalah headset dan juga sarung tangan atau joystick (kontroller).
Dua bagian inilah yang juga menjadi pembeda antara virtual reality dengan augmented reality. Sayangnya, inovasi yang dilakukan pada kedua perangkat ini terbilang jarang.
Sobat Arunews sebagai penikmat virtual reality pastinya lebih sering mendengar inovasi aplikasi virtual dalam sistem headset ketimbang inovasi pada headset atau joystick (atau kontroller) itu sendiri.
Hal inilah yang menjadikan banyak pebisnis di bidang teknologi ragu akan prediksi daripada Bill Gates. Jika dipikir baik-baik kekhawatiran ini tidak lepas dari salah satu masalah klasik dari virtual reality itu sendiri.
Masalah itu adalah perangkat yang digunakan yakni headset terlalu besar. Semakin besar headset maka semakin besar beban yang harus ditahan oleh user selama mereka terhubung dalam dunia virtual.
Headset VR Berukuran Kecil Pertama di Dunia

Datang memberikan solusi, Bigscreen Beyond salah satu perusahaan besar di bidang virtual reality meluncurkan headset VR berukuran kecil dengan berat hanya 127 gram saja. Headset VR ini sekaligus menjadi headset VR High-End pertama di dunia.
Baca Juga: Virtual Reality Berbentuk Skin Manusia Pertama di Dunia
Meskipun kecil, headset VR buatan Bigscreen ini tetap memiliki spesifikasi yang mumpuni.
Dimulai dari tipe panelnya yang sudah menggunakan OLED dengan ukuran resolusi 5120 x 2560 piksel (2560×2560 per mata). Refresh rate yang dimiliki sudah mendukung frekuensi 90 Hz.
Headset ini sudah didukung dengan subpixels layout RGB Stripe. RGB Stripe sendiri adalah solusi yang dikembangkan oleh ahli untuk atasi Screen Door. Sebuah istilah untuk menggambarkan pixel yang terlihat jelas di mata pengguna.
Optik yang digunakan adalah custom pancake dengan field of View senilai 93 derajat. Meskipun tidak seluas field of View dari Valve Index yakni 120 derajat, tapi nilai yang field of View yang dimiliki headset VR Bigscreen ini terbilang cukup.
Headset VR Bigscreen Beyond ini dilengkapi proximity sensor yang berguna untuk mendeteksi jarak antara wajah dan headset.
Fitur ini bermanfaat untuk memastikan pengguna mendapatkan posisi yang pas untuk jarak antara wajah dan headset. Aksesoris lainnya, headset ini lengkapi dengan stereo microphone dan 2 slot USB Type-C.
Terakhir untuk sistem tracking yang digunakan adalah SteamVR Tracking. Yang artinya, headset ini dapat mendukung berbagai aksesoris dari Valve seperti SteamVR Base Station, dan juga kontroller Valve Index.
Baca Juga: 3D Modeler Virtual Reality
Lebih gilanya nih Sobat Arunews, produk dari Bigscreen ini berbentuk layaknya kacamata custom.
Kekurangan dari desain ini adalah pengguna yang wajib melakukan scan wajah dengan iPhone atau dari smartphone yang memiliki kamera 3D.
Harga Headset VR Bigscreen Beyond

Berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh headset VR ini tentunya menjadikan Sobat Arunews bertanya-tanya tentang berapakah harga yang harus dibayar?.
Didapatkan dari website Bigscreen langsung, harga pre-order headset VR ini mencapai $999.000 USD. Yang jika kita coba rupiahkan maka headset VR ini senilai dengan 15 juta rupiah.
Pengiriman produk ini sendiri akan dilakukan dalam 3 gelombang utama, yakni;
- Gelombang Pertama untuk Amerika Serikat mulai Q3 2023
- Gelombang Kedua untuk Kanada dan negara-negara Eropa mulai Q4 2023
- Gelombang Ketiga untuk Jepang, Australia dan New Zealand mulai akhir tahun 2023
Untuk Indonesia sendiri, diperkirakan akan tersedia pada tahun 2024 nanti.
Dapatkan informasi keren tentang teknologi metaverse di LinkedIn Sobat Arunews dengan follow @arutalaid. Untuk Instagram, Sobat Arunews bisa follow @arutalaid.